Magang: Masuknya Gampang

Kemarin saya diminta meng-interview mahasiswa yang mau magang. Dan inilah hasilnya:

1. Tidak menyatakan dengan jelas mau magang sebagai apa. Kalo ditanya mau magang apa, jawabannya: apa aja.
2. Surat lamaran copy paste dari teman / kakak angkatan.
3. Di alamat tujuan surat tertulis: Kepada Yth. Pimpinan HRD, tapi di bagian isi surat dia bilang “… magang di perusahaan yang Anda pimpin”. Sejak kapan HRD memimpin perusahaan?
4. Ada yang nulis kepanjangan HRD adalah Human Resource Development.
5. Antara pas foto dan foto KTP / Kartu Mahasiswa beda. Di pas foto lebih “bening”, terutama cewek.

Tapi biasanya tetap diterima kok. Perusahaan dapat tenaga “sukarela” dan mahasiswa dapat tempat magang buat menyelesaikan kuliah mereka.

SE-CURI-TY

 

Inilah jenis pekerjaan yang urusannya dapat dilihat dari namanya.  Kata dasarnya CURI mendapat awalan SE dan akhiran TY (ngarang!). SECURITY adalah pekerjaan yang urusannya dengan curi-mencuri alias maling.

http://yantopd50bdg.files.wordpress.com/2010/03/topi-satpam.jpg

Perlukah?

Saya sedang mempersiapkan portofolio untuk melamar posisi copywriter di salah satu TV swasta. Gambar di atas adalah karya untuk mata kuliah Penulisan Naskah Iklan. Sudah hampir tiga tahun yang lalu. Saya merasa ini adalah salah satu karya tugas kuliah terbaik saya.

Meskipun demikian, saya tidak berencana memasukkan karya tersebut dalam surat lamaran saya. Bukannya karena jelek atau membuat saya malu, karya ini pernah membuat saya melonjak-lonjak kegirangan saat menyelesaikannya dulu. Hanya saja untuk hal ini saya membutuhkan karya yang telah mendapat pengakuan. Begitu pikir saya.

Tetapi saya pernah mendengar ada seorang creative director (CD) sebuah biro iklan yang menginginkan portofolio yang ditolak (tidak diakui oleh klien) dari seorang copywriter (atau art director ya?) yang mengajukan lamaran. Menurutnya karya yang ditolak itu justru menunjukkan orisinalitas ide kreatornya. Menurut saya, pendapat CD tadi ada benarnya. Karya yang ditolak biasanya lahir dari spontanitas dan  keliaran ruang imajinasi kreatornya. Keliaran itu kadang kurang bisa diterima oleh klien yang cenderung berhati-hati dalam memutuskan konsep ide untuk iklan produknya. Keliaran itulah yang menunjukkan seberapa “hebat” seorang kreator iklan dalam menemukan dan mengolah ide-ide di kepalanya.

Lantas apakah saya perlu memasukkan karya yang belum diakui orang lain itu ke dalam surat lamaran saya?

Mencari Diri Sendiri

Seberapa sering nama anda muncul di google?

Mungkin anda pernah mencoba googling dengan memasukkan keyword nama anda sendiri. Saya pernah mencobanya dan hanya mendapatkan dua halaman google yang memuat nama saya. Saya mencoba mengulangi lagi googling dalam rentang waktu yang cukup lama. Hasilnya sama saja. Kesimpulan saya: saya memang tidak terkenal di jagad dunia maya dan sesuatu tentang saya memang tidak penting jadi tidak perlu di-up date. Berbeda dengan selebritas yang beritanya sampai dikabarkan tiga kali sehari: pagi, siang dan sore. Bisa juga karena saya tidak melakukan sesuatu yang penting sehingga tidak ada pihak lain yang menulis nama saya.

Bagi anda yang rajin menulis di blog, mungkin nama anda akan lebih sering muncul ketika googling nama anda sendiri. Apalagi kalau setiap posting anda menulis tentang diri anda sendiri, tentunya dengan mencantumkan nama anda. Kalau nama anda muncul di mesin pencari google dalam jumlah yang sangat banyak, anda dapat men-screen shoot halaman tersebut dan mempostingnya ke dalam blog anda dengan nama file sama dengan nama lengkap anda. Selanjutnya anda bisa mengunggah file tersebut ke dalam blog anda. Setelah itu anda googling lagi nama anda dan cari di bagian images. Kini ketika googling anda juga akan menemukan nama anda di bagian images selain foto-foto yang telah anda unggah. Nah, anda bisa mengulangi lagi sampai anda merasa ketika googling nama anda, anda akan menemukan hasil pencarian berhalaman-halaman.

Saatnya anda bertanya kepada teman anda, “Seberapa sering namamu muncul di google?” Ajak teman anda beradu jumlah dengan nama anda (teman saya pernah mengajak “kompetisi” semacam ini). Semoga menang!